Ciri Ciri Penyakit Bipolar Disorder

Penyakit Bipolar Disorder agaknya mulai dikenal oleh masyarakat umum di Indonesia. Terlebih ketika mencuat berita mengenai Marshanda. Ya, Marshanda memang mengidap bipolar disorder. Semua gejala yang dialaminya, mulai dari episode manik dan depresi terlihat jelas dari sikap yang ditujukannya. 

Kondisi orang dengan gangguan bipolar memang sangat rumit. Hidup di antara dua kutub berseberangan yang sangat ekstrim. Dan sangat sedikit orang yang mengerti kondisi sebenarnya dari penderita bipolar. Seringkali penderita bipolar salah dimengerti. Dan kesalahpahaman ini semakin memperparah penderitaan mereka. 

Kemarin Gina sudah menuliskan tentang gangguan bipolar, tentang ciri-ciri untuk mendiagnosa apakah seseorang menderita bipolar disoder ataukah tidak. Dalam artikel tersebut Gina sebutkan ciri-ciri khusus dari penderita bipolar disorder. Silakan baca ciri-ciri khusus tersebut.

Sedangkan dalam artikel ini Gina akan tuliskan mengenai ciri-ciri penyakit bipolar disoder secara umum. Ciri-ciri ini juga dialami oleh jenis gangguan psikis lain seperti skizofrenia, borderline personality disoder, ataupun jenis lainnya. 

Setelah Gina banyak melakukan diskusi dengan penderita, memang ada banyak kesamaan yang mereka alami. Nah, berikut ini adalah beberapa ciri penyakit bipolar disorder tersebut. 

Seni

Produk-produk Apple besutan Steve Jobs menjadi legendaris karena perpaduan antara teknologi dan desain artistiknya. Setiap detil dari Apple mengejewantahkan apa yang dinamakan kesempurnaan. Dan memang begitulah ceritanya, Steve Jobs konon menderita penyakit bipolar disoder. 

Hampir semua orang pengidap penyakit bipolar disorder yang Gina kenal memang menyukai seni dalam berbagai bentuknya. Mulai dari seni lukis, pahat, ukir, seni sastra, dan lain sebagainya.

Lanny, salah seorang penderita, sangat mengenal karya-karya seni besar dunia. Meskipun keluarganya tidak memiliki seni, namun kesukaannya terhadap karya seni sangat besar.

Oleh karena itu, beberapa penderita bipolar sukses dalam menjalani hidupnya dengan menekuni seni. Mungkin bisa dikatakan bahwa penderita bipolar adalah anggota fans berat dari seni. Seni juga merupakan alat terapi untuk mengatasi berbagai perubahaan mood seseorang yang menderita bipolar.

Puisi dan Menulis

Seni lukis merupakan salah satu seni yang secara alamiah disukai oleh para penderita bipolar. Selain lukis, ciri khas lainnya adalah kepandaian menulis. Mungkin tidak semua penderita bipolar ingin menulis. Tetapi apabila mereka menuliskan sesuatu, maka mereka relatif lebih mudah menuangkan berbagai ide dalam tulisannya.

Seperti pernah dijelaskan pada artikel mengenai gangguan bipolar, salah ciri penyakit bipolar disorder adalah adanya ide yang terus mengalir dan saling berkejaran. Sehingga berbagai ide maupun gagasan sangat berlimpah.

Selain itu, penyakit bipolar membuat penderitanya hampir menyukai berbagai bidang. Mungkin hanya satu dua bidang saja yang tidak menarik bagi mereka. Secara umum, mereka sangat tertarik kepada berbagai hal. Ini pula yang menjadi alasan mengapa mereka tidak pernah kehabisan ide.

Tulisan-tulisannya bisa dikatakan memiliki nilai seni yang sangat tinggi. Gina pernah membandingkan tulisan seorang bipolar yang masih duduk di kelas 1 SMP dengan karya-karya fenomenal sastrawan dunia... Dalam banyak hal bisa dikatakan sejajar.

Puisi juga merupakan hal yang disukai oleh mayoritas penderita. Mungkin bisa dikatakan sebagai ciri khas yang melekat. Dari sudut pandang Gina, puisi mereka bisa sedemikian menarik karena mereka pernah memasuki rentang perasaan manusia.

Sebagaimana yang kita ketahui, seorang penderita bipolar hidup di antara dua kutub ekstrem. Jika bahagia, mereka sangat bahagia. Jika sedih, merekapun berada di jurang terdalam dari kesedihan itu. Artinya, mereka mengembara dalam bentangan perasaan yang sedemikian panjang dibandingkan dengan orang pada umumnya.

Dengan begitu, mereka bisa mengungkapkan perasaan-perasaan, kondisi-kondisi tertentu, dan bila ditambah dengan pengetahuan yang memadai, akan dapat menjelaskan sesuatu dengan sangat baik meskipun hanya lewat puisi.

Membaca Tingkat Advance: Ciri Penyakit Bipolar Disorder Yang Menyerap Pengetahuan

Kesamaan lain yang Gina ketahui ketika berinteraksi dengan penderita bipolar adalah kesukaan mereka membaca. Apakah membaca kesukaan merupakan ciri penyakit bipolar disorder?

Berbeda dengan hobbi membaca orang kebanyakan, penderita bipolar memiliki keingintahuan yang lebih mendalam terhadap suatu topik tertentu. Hal ini merupakan dampak dari sifat pikiran mereka yang begitu cepat. Berbagai ide masuk dan keluar di kepala dalam hitungan seperkian detik.

Mungkin Anda juga hobbi membaca. Perbedaannya, penderita bipolar membaca buku-buku dengan level di atas orang seusianya. Misalnya ketika SD, mereka sudah bisa menikmati buku-buku level SMP atau SMA. Ketika SMP mereka menikmati buku-buku level kuliah dan yang lebih rumit lagi.

Keinginan membaca itu tidak perlu dorongan orang lain. Mereka benar-benar menyukainya dengan alamiah. Gina pernah bertanya, mengapa mereka suka membaca buku-buku berat? Jawabannya yang kita dapatkan adalah sebagai berikut:

Pertama, pikiran mereka saling berkejaran. Oleh karena itu satu-satunya jalan untuk menyalurkan pikiran yang mendidih adalah dengan membaca. Karena membaca dapat memberi alur tertentu pada pikiran.

Kedua, mereka menikmati dunia ide. Kenapa? Karena pikiran yang terus menerus saling berkejaran, tentu saja isinya adalah berbagai ide. Dengan membaca mereka bisa menemukan dan berinteraksi dengan ide-ide lain dari dunia luar.

Seperti yang kita ketahui, orang akan berkumpul dengan orang yang memiliki kemiripan dengan dirinya. Maka, seorang bipolar yang kental dengan dunia ide akan mudah dekat dengan buku karena buku berisikan ide-ide.

Intrumental

Jika seorang bipolar kebetulan menyukai musik, pada umumnya mereka dengan mudah menyukai musik-musik instrumental. Semua penderita bipolar yang pernah Gina temui mengakui bahwa mereka suka dengan musik instrumental.

Kesukaan pada musik sebenarnya tidak terbatas pada musik instrumental. Mereka bisa saja menyukai berbagai jenis musik yang ada, jika mau. Kenapa mereka bisa menyukai berbagai jenis musik? Seorang bipolar pernah mengatakan bahwa karena ia pernah memasuki berbagai alam perasaan, maka yang ia lakukan hanya masuk ke perasaan itu. Bagaimana perasaan orang yang suka dengan jazz? Dengan memasuki perasaan itu, ia langsung bisa menyukai musik jazz.

Imajinatif: Ciri Penyakit Bipolar Disorder Yang Menciptakan Kreativitas

Selain kecepatan aliran ide dalam kepala, ciri lain penyakit bipolar disorder adalah daya imajinasinya yang sangat tinggi. Hal ini menjelaskan mengapa mereka menyukai musik instrumental. Pada musik intrumental tentunya tidak ada syair atau lirik yang sebenarnya mengurung imajinasi mereka.

Sebaliknya, tanpa adanya lirik, mereka dapat menerbangkan dan membebaskan imajinasi mereka sejauah-jauhnya. Mereka dapat mengarahkan perasaan mereka seirama dengan musik yang mereka dengar. Misalnya ketika mendengar musik instrumental yang melengking-lengking dari suara biola, mereka menumpahkan agitasi atau energi berlebihan yang ada di dalam diri mereka.

Demikian pula dengan musik yang sendu, hal ini mewakili rasa sedih berkepanjangan, penderitaan yang mengiris, dan kesepian yang teramat sangat yang hanya bisa dirasakan oleh orang yang hidup dengan penyakit bipolar disorder.

Daya imajinasi ini juga ibarat pedang bermata dua. Akan memberikan keburukan bisa pula memberikan kebaikan. Jika imajinasi ini bergerak ke arah yang buruk, penderita bipolar disorder akan mengalami waham. Mereka merasa mendengar sesuatu yang tidak didengar orang lain. Atau melihat sesuatu sedangkan orang lain tidak mendengarnya.

Namun di sisi lain, imajinasi juga bisa menumbuhkan daya kreativitas yang tinggi. Imajinasi berhubungan dengan kemampuan membayangkan sesuatu dengan sangat detil.  Steve Jobs sebagai seorang dengan ciri-ciri penyakit bipolar disorder, selalu mengedapan visi dalam hidupnya.

Ya, visi merupakan hasil dari bentukan imajinasi yang disertai pertimbangan rasional, kepercayaan diri, dan ambisi besar. Dan ia membuktikan bahwasannya seorang bipolar-pun bisa hidup lebih sukses layaknya manusia normal.

Gina sendiri sangat meyakini bahwasannya seorang bipolar bisa sukses apabila ia mengikuti visinya yang keluar dari dalam hati. Tidak peduli seberapa besar rintangan yang dihadapinya.

Escapism

Ciri penyakit bipolar disorder yang dapat dirasakan oleh penderitanya adalah gejala escapism.
Penyakit bipolar disorder memiliki ciri khas dimana kita bisa mendiagnosa apakah menderita bipolar atakauh tidak
Courtessy: www.withoutlabel.me 

Escapism dapat diartikan keinginan untuk pergi jauh ke suatu tempat. "Aku ingin pergi jauh sekali. Ke suatu tempat yang orang lain tidak mengenalku..." ujar Rere, pengidap bipolar dengan kombinasi borderline personality disorder.

Ada pula yang ingin tinggal sendiri di suatu tempat terpencil. Ingin hidup di suatu pulau. Intinya tempat yang belum pernah dikenal dan tidak ada orang yang mengenal. Escapism muncul ketika ada sebab-sebab tertentu, misalnya merasa sangat bersalah, tidak ingin menyakiti orang lain, atau ingin lepas dari berbagai beban frustasinya.

Tanda escapism dalam kadar rendah terlihat ketika mereka menghadapi masalah. Misalnya di waktu kecil ketika dimarahi orang tua, atau bertengkar dengan saudaranya, mereka akan pergi ke luar rumah. Duduk dan merenung seorang diri.

Begitu pula ketika sudah berumah tangga. Jika ada masalah, mereka ingin sekali ke luar rumah dan pergi sejauh-jauhnya. Dalam beberapa kasus, mereka benar-benar pergi meninggalkan keluarganya tanpa izin ataupun permisi. Kepergiannya bisa dalam bilangan tahun.

Tentram di Alam Terbuka

Ciri ciri penyakit bipolar disorder yang juga dirasakan oleh sebagian penderita adalah kecintaannya pada alam terbuka. Mereka membutuhkan ruang yang luas. Hal ini disebabkan pengaruh dari daya imajinasinya.

Imajinasi yang tinggi dan luas membutuhkan ruang tanpa batas. Oleh karena itu mereka menyukai musik instrumental, karena tidak dibatasi oleh lirik lagu. Mereka juga menyukai alam terbuka. Karena mereka tidak ingin terkungkung sendiri. Mereka ingin pergi jauh, karena mereka tidak ingin terjebak dalam masalah pelik.

Alam terbuka, sebagaimana melukis, selain sebagai ciri dari penyakit bipolar disorder bisa pula dijadikan sebagai terapi. Sering melakukan kegiatan di alam terbuka akan membuat pikiran mereka lebih rileks. Alam terbuka ini bisa saja berupa hamparan sawah, gunung, hutan, pantai, laut... Dimana tidak ada sekat antara Bumi dan Langit.

Memang masih banyak lagi ciri lainnya. Mudah-mudahan Gina bisa sambung lagi pembahasan ini di lain waktu.