Antioksidan adalah senyawa yang melindungi tubuh dari radikal bebas dan berfungsi sebagai anti oksidasi, yakni penuaan sel-sel tubuh.
Sebagaimana yang pernah ditulis dalam artikel-artikel sebelumnya, sangat penting untuk mendapat asupan antioksidan untuk melindungi diri kita dari penyakit dan penuaan. Apalagi bagi mereka yang mengidap pradiabates dan diabetes.
Sebagaimana yang pernah ditulis dalam artikel-artikel sebelumnya, sangat penting untuk mendapat asupan antioksidan untuk melindungi diri kita dari penyakit dan penuaan. Apalagi bagi mereka yang mengidap pradiabates dan diabetes.
Bagaimana Vitamin C, Vitamin E, dan Antioksidan dijadikan obat bagi mereka yang mengidap pradiabetes dan diabetes?
Berikut kami tuliskan artikel mengenai obat diabetes, khususnya mengenai zat-zat antioksidan yang memang sangat penting bagi pertahanan tubuh.
Berikut kami tuliskan artikel mengenai obat diabetes, khususnya mengenai zat-zat antioksidan yang memang sangat penting bagi pertahanan tubuh.
ANTIOKSIDAN ADALAH PEMBASMI RADIKAL BEBAS
Mengenal Dasar-Dasar Radikal Bebas dan Antioksidan
Antioksidan terdiri dari Vitamin C, Vitamin E, selenium, asam alpha-lipoic, dan karoteien seperti betakaroten. Seluruh zat tersebut sangat penting bagi tubuh manusia guna menjaga kesehatan.
Banyaknya polusi beracun seperti asap industri, asap rokok, gas buang kendaraan, dan berbagai limbah industri menyebabkan timbulnya radikal bebas. Hal ini dikarenakan tubuh untuk mengeluarkan zat-zat racun tersebut dari tubuh.
Selain karena hal tersebut di atas, tubuh memproduksi radikal bebas guna melindungi tubuh dari serbuan zat asing dan reaksi pembakaran glukosa untuk menghasilkan energi. Semakin banyak karbohidrat dan gula dalam konsumsi sehari-hari, semakin tinggi pula kadar gula darah sehingga semakin banyak pula radikal bebas tercipta selama proses tersebut.
Sedikit saja kenaikan gula darah bisa mengakibatkan produksi radikal bebas berlebihan. Proses produksi radikal bebas dalam tubuh ini juga terjadi karena adanya polusi asap racun rokok, kendaraan, radiasi, dan berbagai polusi lainnya.
Radikal bebas bergerak agresif dalam tubuh dan merusak apapun yang dilewatinya, seperti DNA, sel-sel, dan lemak.
Radikal bebas ini bisa dilumpuhkan oleh antioksidan. Bagaimana prosesnya? Radikal bebas memiliki satu elektron sehingga akan mencari elektron lain dalam tubuh. Antioksidan akan memberikan satu pasangan elektron ini sebelum radikal bebas merusak sel-sel di dalam tubuh.
Apabila kadar gula meningkat, kadar antioksidan akan menurun. Penderita diabetes memiliki "stres oksidatif" yang tinggi sehingga mereka lebih rentan terhadap radikal bebas. Dengan kata lain, pelindung tubuh mereka tidak mencukupi untuk merawat kesehatan tubuh.
Tanda-tanda awal dari gejala diabetes selalu ditandai dengan rendahnya tingkat antioksidan di dalam tubuh, selanjutnya dapat mengakibatkan komplikasi seperti:
Berbagai kerusakan tubuh, penyakit, dan bermacam-macam komplikasi seperti dijelaskan di atas bisa dilakukan dengan mengurangi zat polutan dan menambah tingkat antioksidan. Jadi intinya biasakan hal berikut ini:
Antioksidan bekerja secara sinergis -- saling melengkapi antara satu zat dengan zat lainnya. Antioksidan yang utama adalah :
Banyaknya polusi beracun seperti asap industri, asap rokok, gas buang kendaraan, dan berbagai limbah industri menyebabkan timbulnya radikal bebas. Hal ini dikarenakan tubuh untuk mengeluarkan zat-zat racun tersebut dari tubuh.
Selain karena hal tersebut di atas, tubuh memproduksi radikal bebas guna melindungi tubuh dari serbuan zat asing dan reaksi pembakaran glukosa untuk menghasilkan energi. Semakin banyak karbohidrat dan gula dalam konsumsi sehari-hari, semakin tinggi pula kadar gula darah sehingga semakin banyak pula radikal bebas tercipta selama proses tersebut.
Sedikit saja kenaikan gula darah bisa mengakibatkan produksi radikal bebas berlebihan. Proses produksi radikal bebas dalam tubuh ini juga terjadi karena adanya polusi asap racun rokok, kendaraan, radiasi, dan berbagai polusi lainnya.
Radikal bebas bergerak agresif dalam tubuh dan merusak apapun yang dilewatinya, seperti DNA, sel-sel, dan lemak.
Radikal bebas ini bisa dilumpuhkan oleh antioksidan. Bagaimana prosesnya? Radikal bebas memiliki satu elektron sehingga akan mencari elektron lain dalam tubuh. Antioksidan akan memberikan satu pasangan elektron ini sebelum radikal bebas merusak sel-sel di dalam tubuh.
Apabila kadar gula meningkat, kadar antioksidan akan menurun. Penderita diabetes memiliki "stres oksidatif" yang tinggi sehingga mereka lebih rentan terhadap radikal bebas. Dengan kata lain, pelindung tubuh mereka tidak mencukupi untuk merawat kesehatan tubuh.
Tanda-tanda awal dari gejala diabetes selalu ditandai dengan rendahnya tingkat antioksidan di dalam tubuh, selanjutnya dapat mengakibatkan komplikasi seperti:
- kerusakan ginjal
- penurunan fungsi penglihatan mata
- kerusakan saraf
ANTIOKSIDAN ADALAH PENCEGAH PENGOBAT DIABETES
Berbagai kerusakan tubuh, penyakit, dan bermacam-macam komplikasi seperti dijelaskan di atas bisa dilakukan dengan mengurangi zat polutan dan menambah tingkat antioksidan. Jadi intinya biasakan hal berikut ini:
- Sedapat mungkin hindari berbagai zat polutan seperti asap rokok, debu, limbah industri, dan semacamnya.
- Konsumsi makanan yang menjadi penyeimbang dari kadar gula darah. Cara ini merupakan cara mencegah diabetes dengan pola makan sehat.
- Menjaga tingkat antioksidan selalu dalam kadar tinggi dengan asupan gizi dan nutrisi dari sayur-sayuran, buah-buahan, dan suplemen antioksidan. Anda bisa baca mengenai Manggis Buah Ajaib dengan Tingkat Antioksi dan Tinggi.
Antioksidan bekerja secara sinergis -- saling melengkapi antara satu zat dengan zat lainnya. Antioksidan yang utama adalah :
- Vitamin C,
- Vitamin E,
- Asam Alpha-Lipoic,
- Karotenoid,
- Vitamin D
- Vitamin B Kompleks
- Asam Lemak Esensial
Antioksidan Paling Baik adalah Vitamin C
Vitamin C merupakan antioksidan yang paling banyak melindungi kesehatan. Peran Vitamin C bagi tubuh sangat penting, tidak bisa dikesampingkan. Adapun fungsi Vitamin C diantaranya:
- Menambah kekebalan tubuh
- Mencegah terjadinya infeksi
- Mengurangi resiko katarak
- Mengurangi resiko kanker
- Membantu memproduksi hormon anti-stress
- Menguatkan pembuluh darah
- Menormalkan kolesterol LDL (lemak tidak baik)
- Mencegah oksidasi (penuaan sel-sel saraf) karena radikal bebas
Antioksidan Vitamin C larut dalam air dan dapat menghancurkan radikal bebas paling berbahaya, yakni radikal bebas hidroksil. Vitamin C berperan memperlambat pengubahan glukosa menjadi sorbitol, yaitu jenis gula utama yang menyebabkan berbagai komplikasi diabetes.
Menurut sebuah penelitian, mengkonsumsi 2000 mg Vitamin C setiap hari bisa menurunkan kada gula darah dan hemoglobin A1c. Selain itu juga, Vitamin C bisa menetralisir respon insulin terhadap glukosa.
Salah satu kelebihan dari Vitamin C adalah langsung terserap ketika kita meminumnya. Dosis yang baik yaitu antara 500-2.000 mg/hari.