Hingga saat ini penyakit diabetes dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu diabetes melitus tipe 1, diabetes tipe 2, dan diabetes melitus tipe 3 atau sering disebut diabetes gestasional.
Sebagaimana judul di atas, kali ini blogericav akan menguraikan mengenai penyakit diabetes melitus tipe 1.
Penyakit Diabetes Tipe 1
Penyakit Diabetes Melitus Tipe 1 disebut juga diabetes anak-anak karena seringkali pengidapnya masih di bawah usia 20 tahun.
Diabetes Tipe 1 terjadi manakala tubuh kekurangan insulin. Kerusakan ini akibat terganggunya sel beta pada tempat produksi insulin, yaitu pada pankreas. Hancurnya sel beta pada pankreas biasanya dipicu oleh suatu infeksi.
Apabila seseorang sudah divonis mengidap penyakit diabetes melitus tipe 1, maka mereka akan ketergantungan kepada suntik insulin.
Bagaimana jika tidak disuntik insulin? Maka kadar gula darah penderita meningkat drastis. Keadaan ini disebut dengan hiperglikemia. Penderita bisa mengalami koma bahkan kematian.
Berbeda dari penderita penyakit diabetes tipe 2, yang biasanya menyerang orang gemuk, penderita diabetes melitus tipe 1 memiliki perawakan kurus.
Para ahli berpendapat bahwa penyakit kencing manis tipe ini merupakan bawaan genetik. Bukan sekedar akibat dari gaya hidup dan pola makan yang tidak sehat.
Penyakit Diabetes Tipe 2
Penyakit diabetes Tipe 2 terjadi bukan karena kekurangan insulin. Melainkan karena tidak bekerjanya reseptor insulin.
Pada tipe ini, biasanya disebabkan oleh faktor turunan dan gaya hidup yang tidak sehat. Misalnya karena terlalu banyak mengkonsumsi karbohidrat dari padi-padian, kurang asupan nutrisi dari sayur mayu dan buah-buahan, dan kurangnya olahraga secara teratur.
Para penderita diabetes tipe 2 biasanya diawali dengan kelebihan berat badan. Oleh karena itu, para penderita biasanya berperawakan gemuk. Hal ini berbeda dengan pengidap diabetes tipe 1 yang berperawakan kurus.
Kabar baiknya, karena penyakit kencing manis tipe 2 ini disebabkan oleh gaya hidup tidak sehat, maka setiap orang bisa mencegahnya dengan pola makan sehat dan olahraga secara teratur.
Faktor turunan memang berkontribusi besar, namun siapapun yang pola hidupnya tidak sehat memiliki kemungkinan terjangkit penyakit kencing manis tipe 2.
Sebagaimana dilansir oleh berbagai lembaga penelitian, penderita penyakit diabetes melitus atau kencing manis tipe 2 semakin banyak dari hari ke hari. Penyebarannya terutama di negara-negara yang bisa dikatakan makmur.
Oleh sebab itu, sedini mungkin kita harus mencegahnya karena kita memang bisa mencegahnya. Namun apabila terjangkit kencing manis, maka kita tidak bisa menyembuhkannya.
Tentunya pilihan itu ada di tangan Anda. Apakah bersedia menjaga kadar gula darah untuk menikmati manisnya hidup, atau membiarkan kadar gula darah meningkat lalu manisnya hidup itupun terampas dari kita?