Banyak bercengkrama dengan teman dengan penyakit bipolar, sedikit banyak memahami latar belakang masa kecilnya. Seperti pernah diungkapkan sebelumnya mengenai penyebab bipolar, faktor keluarga yang tidak harmonis atau rasa sayang yang berlebihan merupakan dua ciri yang ditemukan pada penderita bipolar.
Namun ada hal lain yang sangat menarik. Beberapa kenalan bipolar mengalami masa-masa indigo. Anak indigo sendiri sering kali digunakan untuk mendefinisikan anak yang memiliki kemampuan luar biasa. dan tidak biasa. Misalnya dapat berhubungan dengan makluk astral, bisa melihat masa depan, berbahasa asing tanpa belajar, dan lainnya.
Untuk lebih memahami mengenai anak indigo, coba kita lihat terlebih dahulu ciri-ciri anak indigo.
Ciri-Ciri Anak Indigo
Beberapa ciri ini berikut ini sangat mirip dengan ciri-ciri penyakit bipolar disorder yang pernah Gina tuliskan sebelumnya. Mungkin ini sedikit mengejutkan.
- Humanis
- Konseptualis
- Artistik
- Energi Berlebih
- Diskoneksi (Kepribadian Berubah-Ubah)
- Rasa Bersalah
- Artistik
- Sering Berkhayal
Humanis/Empati
Pada artikel mengenai penyebab bipolar, Gina mengungkapkan bahwa penderita penyakit bipolar disorder berlatar belakang: sangat penyayang atau hidup di keluarga dengan poor parenting.
Seperti cerita Rere yang sangat sayang kepada ibunya. Begitu juga dengan Yuna yang bisa menangis melihat atau mengenangkan nasib ibunya, meskipun waktu itu mereka masih duduk di sekolah dasar. Rasa sayang itu sangat mendalam hingga membawa rasa sedih. Inilah yang disebut dengan humanis.
Dan memang, seperti diketahui banyak orang, salah satu dari 9 penderitaan yang ditanggung anak indigo adalah rasa empati yang berlebih. Rasa empati ini membuatnya sangat sensitif terhadap perasaan orang lain. Ia akan merasakan kesedihan-kesedihan orang yang dikasihinya.
Sayangnya rasa empati dan kasih sayang mendalam ini sangat menyakitkan. Seorang indigo bisa ikut sakit karena empatinya. Atau sebaliknya, agar tidak tersiksa oleh rasa empati tersebut, mereka bersikap masa bodoh terhadap sekitarnya.
Energi Berlebih
Persamaan lainnya antara anak indigo dan bipolar (dan tentunya borderline personality disorder) adalah energi yang berlebih. Energi ini kemudian memberikan dampak lainnya, yaitu mudah teralihnya perhatian. Inilah kesamaan yang Gina lihat antara ciri-ciri indigo dan bipolar disorder. Bisa dilihat kembali artikel mengenai gangguan bipolar.
Diskoneksi
Ketika berdiskusi dengan penyandang bipolar disorder, kebanyakan dari mereka sering salah menafsirkan diri: mereka sering menganggap diri mereka menyandang "kepribadian ganda". Dalam istilah bipolar disorder, keadaan semacam itu disebut diskoneksi. Begitu pula yang terjadi dengan borderline personality disorder.
Cerita Yuna, Rere, dan Lani menguatkan hal ini. Yuna mengatakan bahwa dirinya merasa di dalam sana ada 12 kepribadian yang berbeda-beda. Bahkan bertentangan. Ia mengatakan bahwa terkadang ia melihat dirinya sebagai pribadi yang sangat lembut serta penyayang.
Ia bisa sangat menyayangi seseorang tanpa pamrih, tanpa imbalan, tanpa menuntut apapun. Ia juga bisa memberikan apapun miliknya untuk orang lain. Di sisi lain, ia mempunyai pribadi lain yang berkebalikan dari itu. Ia bahkan takut membayangkannya untuk waktu-waktu tertentu. Kepribadian itu bertentangan karena merupakan pribadi yang bengis, kejam, dan mirip psikopat: senang melakukan kekejian.
Atau, kadang terjadi keadaan dimana ia menangis karena sedih, namun di dalam dirinya ada "dirinya" yang lain justru senang dan tertawa. Pertentangan semacam ini membuat jiwanya labil.
Cerita Rere-pun tidak jauh berbeda. Penderita bipolar dengan kombinasi borderline ini merasa berubah dalam hitungan detik. Biasanya ini terjadi ketika terjadi psikosis, dimana terjadi kemarahan yang memuncak.
Merasa Bersalah
Lagi-lagi inilah kesamaan lainnya. Ada rasa bersalah dalam diri mereka. Rasa bersalah ini bisa disebabkan oleh berbagai hal. Tidak bisa menolong orang lain, misalnya. Atau berada dalam kondisi dilematis yang membuat mereka sulit mengambil keputusan.
Rasa bersalah bisa pula ketika mereka berada dalam satu kepribadian tetapi ingat kepada kepribadian lainnya yang bertentangan. Pada penyandang borderline personality disorder, hal tersebut membuat mereka sangat suka mengkritik, bahkan membenci dirinya.
Artistik
Kemarin dalam artikel mengenai gangguan bipolar, dijelaskan bagaimana seni merupakan ciri khas dari penyandang bipolar. Demikian pula yang terjadi anak-anak indigo. Rasa seni anak-anak indigo sangat kentara. Dapat dikatakan bahwa mereka adalah fans dari seni.
Konseptualis
Inilah kesamaan dalam berfikir. Mereka memiliki pola-pola tertentu yang khas. Cara berfikir ini bisa yang membuat mereka memiliki opini atau cara pandang tersendiri terhadap suatu masalah. Mereka adalah pemikir mandiri yang tidak mudah terpengaruh oleh orang lain.Kemampuan Rere Sebagai Anak Indigo?
Rere menceritakan bahwa dahulu, ia bisa "membaca" wajah orang. Meskipun baru pertama kali bertemu, ia dapat mengetahui sifat-sifat orang tersebut, apa kebiasaannya, motif-motif di balik perilaku, dan hal lainnya yang terkait.
Apakah hal ini suatu anugerah? Seseorang dengan kemampuan ini bisa menganggapnya sebagai anugerah atau sebaliknya sebagai kutukan. Mengetahui sisi buruk orang lain bisa membuat kehidupan ini menakutkan. Oleh karena itu sebagian penderita yang memiliki kemampuan ini tersiksa oleh kemampuannya sendiri.
Ia bisa merasakan keberadaan makhluk-makhluk tak kasat mata dengan magnetisme yang dimilikinya. Kemudian ia dapat menggunakan energi ini sebagai "tenaga dalam" yang bisa ia gunakan sesuai keinginan. Misalnya untuk penyembuhan, terawangan, dan meraga sukma.
Terawangan adalah kemampuan melihat objek atau orang lain dari jarak jauh. Sedangkan meraga sukma adalah kemampuan melepaskan diri dari tubuh. Dengan kemampuan ini, ia bisa pula merasakan apa yang dilakukan orang lain. Teman-temannya sering heran mengapa ia mengetahui apa yang dilakukan mereka. Dalam khazanah indigo, penjelasan hal ini karena mereka memiliki intuisi yang tajam.
Selain itu, ia memiliki kemampuan membaca sifat orang melalui tulisan tangan mereka. "Tebal tipis dan keluwesan tulisan menjelaskan sifat penulisnya." ujarnya.
Tidak berhenti di situ, ada kemampuan lain pada dirinya. Setiap hari ia bisa merasakan "masa depan", apa yang akan terjadi beberapa jam ke depan. Apabila perasaan itu datang, menurutnya ia sangat ketakutan.
Masa depan seperti lewat di matanya dengan begitu jelas. Dan memang benar, ia mengalami hal yang sama persis seperti apa yang dilihatnya itu. Ketakutannya itu mungkin timbul karena dengan mengetahui kejadian masa depan, ia merasa kehidupannya sudah selesai. "Untuk apa hidup ini jika kita sudah mengetahui setiap detil kejadiannya."
Ia pernah mengalami ketika membaca Al Quran, tulang-tulangnya panas seperti besi panas. Begitu pula dengan tubuhnya. Otot-ototnya seperti ditarik hingga ia merasa kesakitan. Pernah juga lidahnya menjadi kelu, sulit untuk membaca Al Quran.
Namun hal itu hanya terjadi manakala ia benar-benar ikhlas, dalam arti melakukan kebajikan tersebut hanya untuk Allah semata. Apabila dalam beberapa detik saja niatnya melenceng, misalnya karena ada sedikit rasa senang manakala ada orang melihatnya, maka tidak terjadi apa-apa.
Dari kejadian-kejadian tersebut yang terjadi berulang kali, ia mulai berpikir bahwa kelebihan yang selama ini dimilikinya bukanlah sesuatu yang baik. Karena ia sendiri merasakan bahwa semakin tinggi "ilmu"indigonya, semakin berat ia melakukan ibadah.
Ia membiarkan pertarungan dalam dirinya. Rasa panas itu dibiarkan menyiksa dirinya setiap kali melakukan ritual ibadah. Tetapi setelah itu, biasanya ia merasakan rasa damai luar biasa di dalam dirinya. Terlebih lagi jika ia bisa "mengalahkan" rasa panas dan sesuatu yang bergerak di dalam tubuhnya. Ia merasakan ketenangan yang belum pernah ia rasakan sebelumnya.
Ia melakukan hijamah pada titik-titik untuk menghilangkan sihir. Ia melakukannya tiga kali. Setiap kali selesai hijamah, ia merasakan perubahan dalam dirinya. Tubuhnya lebih rileks. Demikian pula dengan pikirannya.
Pada hijamah ketiga, barulah ia merasakan perubahan drastis. Ia tidak lagi merasakan panas yang menjalar pada tubuhnya. Beberapa kemampuannya perlahan-lahan mulai melemah, seperti kemampuan melakukan berbagai gerakan bela diri apapun yang dia kehendaki. Atau melakukan terawangan. Kemampuannya merasakan kilasan masa depan sama sekali hilang.
Perubahan yang paling ia rasakan adalah ketenangan dan kestabilan emosi. Ia mengatakan bahwa semenjak itu ia seolah-olah baru hidup kembali. Kehidupannya mulai tertata dengan baik.
Hilangnya sifat indigo ini juga melenyapkan berbagai gejala bipolar disorder. Rasa sedih yang mendalam, keinginan bunuh diri, depresi, dan berbagai episode bipolar benar-benar lenyap. Ia mulai bisa menikmati kehidupan dalam alunan ketenangan.
Apabila pembaca ingin berbagi pengalaman mengenai fenomena anak indigo, bipolar disorder, ataupun borderline personality disorder, Gina dengan senang hati membuka diskusi mengenai hal tersebut. Kiranya cukup sampai di sini dahulu pembahasan mengenai bipolar disorder dan fenomena anak indigo.
Referensi:
Anak Indigo | Wikipedia
All About Indigo | Nancy Tappe
Apakah hal ini suatu anugerah? Seseorang dengan kemampuan ini bisa menganggapnya sebagai anugerah atau sebaliknya sebagai kutukan. Mengetahui sisi buruk orang lain bisa membuat kehidupan ini menakutkan. Oleh karena itu sebagian penderita yang memiliki kemampuan ini tersiksa oleh kemampuannya sendiri.
Ciri Anak Indigo Pada Yuna
Dibandingkan Rere, "kelebihan" atau indera keenam Yuna lebih banyak. Ketika kecil (usia belum sekolah) ia bisa merasakan daya magnet pada kedua telapak tangannya. Energi ini rupanya semakin besar seiring pertumbuhannya.Ia bisa merasakan keberadaan makhluk-makhluk tak kasat mata dengan magnetisme yang dimilikinya. Kemudian ia dapat menggunakan energi ini sebagai "tenaga dalam" yang bisa ia gunakan sesuai keinginan. Misalnya untuk penyembuhan, terawangan, dan meraga sukma.
Terawangan adalah kemampuan melihat objek atau orang lain dari jarak jauh. Sedangkan meraga sukma adalah kemampuan melepaskan diri dari tubuh. Dengan kemampuan ini, ia bisa pula merasakan apa yang dilakukan orang lain. Teman-temannya sering heran mengapa ia mengetahui apa yang dilakukan mereka. Dalam khazanah indigo, penjelasan hal ini karena mereka memiliki intuisi yang tajam.
Selain itu, ia memiliki kemampuan membaca sifat orang melalui tulisan tangan mereka. "Tebal tipis dan keluwesan tulisan menjelaskan sifat penulisnya." ujarnya.
Tidak berhenti di situ, ada kemampuan lain pada dirinya. Setiap hari ia bisa merasakan "masa depan", apa yang akan terjadi beberapa jam ke depan. Apabila perasaan itu datang, menurutnya ia sangat ketakutan.
Masa depan seperti lewat di matanya dengan begitu jelas. Dan memang benar, ia mengalami hal yang sama persis seperti apa yang dilihatnya itu. Ketakutannya itu mungkin timbul karena dengan mengetahui kejadian masa depan, ia merasa kehidupannya sudah selesai. "Untuk apa hidup ini jika kita sudah mengetahui setiap detil kejadiannya."
Menghilangkan Kemampuan Indigo, Normal dari Bipolar Disorder
Di balik berbagai kelebihannya -- pemikiran konseptual, magnetisme, kemampuan membaca pikiran, energi murni, tenaga dalam, penyembuhan, melihat kilas masa depan, dan terawangan -- ada keanehan-keanehan yang dialami Yuna. Setiap kali ia berusaha ikhlas mendekatkan diri kepada Allah, tubuhnya merasakan panas.Ia pernah mengalami ketika membaca Al Quran, tulang-tulangnya panas seperti besi panas. Begitu pula dengan tubuhnya. Otot-ototnya seperti ditarik hingga ia merasa kesakitan. Pernah juga lidahnya menjadi kelu, sulit untuk membaca Al Quran.
Namun hal itu hanya terjadi manakala ia benar-benar ikhlas, dalam arti melakukan kebajikan tersebut hanya untuk Allah semata. Apabila dalam beberapa detik saja niatnya melenceng, misalnya karena ada sedikit rasa senang manakala ada orang melihatnya, maka tidak terjadi apa-apa.
Dari kejadian-kejadian tersebut yang terjadi berulang kali, ia mulai berpikir bahwa kelebihan yang selama ini dimilikinya bukanlah sesuatu yang baik. Karena ia sendiri merasakan bahwa semakin tinggi "ilmu"indigonya, semakin berat ia melakukan ibadah.
Ia membiarkan pertarungan dalam dirinya. Rasa panas itu dibiarkan menyiksa dirinya setiap kali melakukan ritual ibadah. Tetapi setelah itu, biasanya ia merasakan rasa damai luar biasa di dalam dirinya. Terlebih lagi jika ia bisa "mengalahkan" rasa panas dan sesuatu yang bergerak di dalam tubuhnya. Ia merasakan ketenangan yang belum pernah ia rasakan sebelumnya.
Menggunakan Metode Hijamah
Karena semakin yakin bahwa kelebihannya selama ini membawa dampak buruk, ia memutuskan untuk menghilangkan berbagai kelebihan itu. Tetapi ia sendiri bingung bagaimana caranya. Hingga suatu hari ia memutuskan untuk melakukan hijamah.Ia melakukan hijamah pada titik-titik untuk menghilangkan sihir. Ia melakukannya tiga kali. Setiap kali selesai hijamah, ia merasakan perubahan dalam dirinya. Tubuhnya lebih rileks. Demikian pula dengan pikirannya.
Pada hijamah ketiga, barulah ia merasakan perubahan drastis. Ia tidak lagi merasakan panas yang menjalar pada tubuhnya. Beberapa kemampuannya perlahan-lahan mulai melemah, seperti kemampuan melakukan berbagai gerakan bela diri apapun yang dia kehendaki. Atau melakukan terawangan. Kemampuannya merasakan kilasan masa depan sama sekali hilang.
Perubahan yang paling ia rasakan adalah ketenangan dan kestabilan emosi. Ia mengatakan bahwa semenjak itu ia seolah-olah baru hidup kembali. Kehidupannya mulai tertata dengan baik.
Hilangnya sifat indigo ini juga melenyapkan berbagai gejala bipolar disorder. Rasa sedih yang mendalam, keinginan bunuh diri, depresi, dan berbagai episode bipolar benar-benar lenyap. Ia mulai bisa menikmati kehidupan dalam alunan ketenangan.
Penelitian Lebih Lanjut
Apa yang Gina tuliskan di sini merupakan pandangan pribadi berdasarkan pengalaman berinteraksi dengan anak indigo dan orang-orang dengan sindrom bipolar disorder. Perlu penelitian lebih lanjut untuk mengetahui keterkaitan dengan fenomena anak indigo dengan penyakit bipolar disorder.Apabila pembaca ingin berbagi pengalaman mengenai fenomena anak indigo, bipolar disorder, ataupun borderline personality disorder, Gina dengan senang hati membuka diskusi mengenai hal tersebut. Kiranya cukup sampai di sini dahulu pembahasan mengenai bipolar disorder dan fenomena anak indigo.
Referensi:
Anak Indigo | Wikipedia
All About Indigo | Nancy Tappe