Indigo Bukanlah Suatu Kelebihan

Bisa menyembuhkan, berbahasa asing tanpa belajar, melihat makhluk halus, menerawang, mengetahui sifat-sifat orang hanya dengan menatap wajahnya, dapat melakukan hal-hal di luar akal sehat... anak-anak indigo memiliki ciri khas tersendiri yang oleh masyarakat terkadang dinamai dengan indra ke-enam. 

Saya menulis mengenai indigo atau anak indigo karena membaca beberapa artikel yang banyak beredar di dunia maya. Hampir semua artikel yang berkaitan dengan anak indigo memandang bahwa indigo merupakan satu kelebihan meskipun orang tua harus tetap membimbing anak-anak indigo. 

Alasan kedua karena saya-pun merupakan anak indigo. Oleh karena itu ketika membicarakan hal ini, ini merupakan sudut pandang langsung dari orang yang mengalaminya. 

Namun demikian, saya memiliki pandangan lain mengenai indigo dan anak-anak indigo dari orang kebanyakan. Tentu saja hal ini dipengaruhi oleh pengalaman-pengalaman saya dari kecil hingga beranjak dewasa. 

Mengapa indigo bukan suatu kelebihan?Anak-anak indigo memiliki ciri-ciri khusus, terutama ciri-ciri psikis. Ada banyak informasi mengenai ciri-ciri anak indigo, saya pun pernah menuliskannya berkaitan antara indigo dan bipolar disorder. Perlu diketahui, banyak informasi tidak ilmiah berkaitan dengan indigo ini. Oleh karena itu sebaiknya Anda lebih menyaring segala informasi berkenaan dengan anak indigo. 

Merasakan Hal Aneh

Sewaktu masih kecil, saya sering mengalami kejadian aneh. Saya bisa merasakan "bola magnet" di kedua telapak tangan. Rupanya di kemudian hari, "bola magnet" tersebut merupakan bahan terbentuknya "energi" yang bisa digunakan sesuai dengan keinginan. 

Saya juga sering mendengar suara-suara yang tidak didengar oleh orang lain. Di kemudian hari saya memahami bahwa hal tersebut merupakan salah satu ciri anak indigo. 

Seiring waktu, ada beberapa kemampuan yang terus bermunculan. 
  • Merasakan magnetisme, terutama pada daerah-daerah angker
  • Dapat mengetahui seseorang yang juga memiliki "kelebihan"
  • Mampu membaca sifat orang, termasuk lewat tulisan
  • Mengubah suhu di sekitar sesuai kehendak, dingin atau hangat
  • Memiliki tenaga dalam, tidak bisa diserang oleh orang-orang yang emosi
  • Dapat mengetahui apa yang sedang dilakukan seseorang meskipun orang tersebut sangat jauh. 
  • Bisa melakukan ilmu bela diri yang dikehendaki 
  • Melakukan penyembuhan dengan energi murni
  • Menguasai beberapa filsafat dan pemikiran kuno tanpa mempelajarinya
  • Menemukan beberapa hukum sains tanpa membaca apapun (seperti hukum kekekalan energi, relativitas, Hukum Newton, dsb)
  • Dapat melihat lintasan MASA DEPAN dengan sangat tepat
Selain daftar kemampuan tersebut yang sebagian di luar akal sehat, ada juga kemampuan-kemampuan khas indigo lainnya seperti berpikir konseptualis. 

Beberapa kemampuan tersebut justru baru disadari ketika masa-masa SMA. Ketika saya banyak membaca buku-buku dan kitab-kitab kuno, memang ada sebagian yang persis sama dengan pemikiran saya sewaktu SMP. Misalnya tentang filsafat "KONG" dalam filsafat Timur. 

Kesamaan itu bukan saja pada level ide, melainkan juga pada level kalimat. Misalnya, "Kosong itu berisi. Berisi itu kosong." Padahal saya belum pernah mendengar ungkapan itu sebelumnya. 

Tetapi dari sekian kemampuan, ada kemampuan yang membuat saya selalu takut. Yaitu kemampuan melihat lintasan masa depan. Terutama masa depan yang akan terjadi beberapa jam kemudian. Hal ini saya alami setiap hari. 

Saya mengetahui dengan sangat detil apa yang akan terjadi di suatu tempat: siapa yang akan datang, pakaian apa yang akan dia kenakanan, apa yang akan dia katakan, apa pula jawaban dari orang lain... segalanya terjadi persis seperti yang terlintas. 

Ketakutan saya ketika melihat masa depan adalah karena merasa bahwa kehidupan bisa dianggap selesai apabila kita telah melihat seluruh masa depan, apa yang akan terjadi dengan diri kita. Kita sesungguhnya tidak lagi hidup apabila telah melihat seluruh kejadiannya.

Sebagian Ciri Indigo Hanya Dirasakan Anak-Anak Indigo

Dalam sebuah artikel diterangkan bagaimana ciri-ciri anak indigo:
  • Intuitif
  • Ingin melayani umat manusia
  • Sangat senang berbagi
  • Sudah memiliki konsep diri
  • Konseptualis
  • Berpikir ulang mengenai sesuatu yang sudah mapan, misalnya apakah atheisme itu masuk akal? Apakah kita harus menyembah Tuhan? Apakah berbuat baik itu suatu kebenaran ataukah hanya sebuah kebiasaan? 
  • Terlihat antisosial
  • Misterius
  • Sensitif
  • Menyukai dunia ide
  • Merasa tidak akan pernah dipahami oleh manusia lain
  • Emosional
  • Mengalir ide-ide di kepala 
  • Kesepian
  • Kepribadian berubah-ubah
Itu merupakan ciri-ciri yang biasanya tidak akan terlihat. Namun dengan interaksi yang kental, Anda dapat mengetahui apakah seorang anak indigo ataukah tidak. 

Indigo itu Tidak Istimewa?

Saya harus katakan bahwa menjadi anak indigo (ataupun hingg dewasa) bukanlah suatu kelebihan. Kemampuan indigo hampir bisa disamakan dengan paranormal atau dukun. Beberapa anak indigo memiliki berbagai masalah hidup. Kelabilan emosi dan jiwa merupakan salah satu sebabnya. 

Saya sendiri merasakan hal yang sama. Pernah sampai pada tahap mempertanyakan apakah saya masih berada di garis kewarasan ataukah gila. Kesepian yang mendera, ketidakpahaman orang lain, serta banyaknya ide mengalir di kepala terkadang menjadi musibah tersendiri. 

Memang, kelebihan-kelebihan yang dimiliki seperti bisa menyembuhkan penyakit, merupakan jebakan yang terkadang disukai kadang dibenci oleh anak indigo. 

Kemampuan menolong orang lain, misalnya mengobati sakit, juga jebakan lain. Hal tersebut terlihat sebagai kebaikan. Ketika saya memutuskan untuk menghilangkan kemampuan indigo saya, kemampuan seperti di atas merupakan godaan tersendiri untuk tetap mempertahankannya. 

Tetapi mengapa kemampuan indigo tersebut bukanlah sesuatu yang istimewa? Saya menemukan banyaknya anak indigo yang menghadapi berbagai masalah, termasuk pada diri sendiri. 

Mengapa? 

Suatu ketika saya ingin benar-benar memberikan hidup ini untuk beribadah. Mungkin karena itu pula ada keikhlasan dalam ibadah yang saya lakukan. 

Pada saat itulah, saya merasakan sesuatu dalam tubuh. Tubuh saya terasa panas. Tulang-tulang terasa bagaikan besi yang membara. Selain lidah terasa kelu. Bahkan seperti bergerak dengan sendirinya. Di saat itu pula terdengar berbagai suara aneh di kepala. Berbagai "kepribadian" yang biasanya muncul satu persatu, muncul bersamaan. 

Hanya saja, ketika keikhlasan itu melenceng - meskipun sedikit - maka tidak akan terasa apa-apa. Justru sepertinya kita dibantu oleh sesuatu ketika melakukan ibadah. Setiap kali terjadi hal tersebut, berbagai energi yang saya miliki lenyap. Dan berbagai kekuatan lainnya melemah. Dari sinilah saya mempertanyakan kelebihan yang selama ini miliki. 

Indigo Vs Ikhlas

Setiap kali mengalami "pertarungan" antara keihklasan dengan kekuatan indigo, saya merasakan ketenangan luar biasa jika kekuatan indigo itu melemah. Pikiran saya begitu tenang seperti air telaga di pagi hari. Ada rasa sejuk, tentram, dan kedamaian berlapis-lapis. 

Akan tetapi apabila saya kalah, menyerah dengan kekuatan tersebut, biasanya kepala terasa pening. Urat-urat sangat tegang. Lalu saya jatuh tertidur. Tidak ada perasaan damai dalam relung hati. 

Dari sini-lah kemudian saya berpikir bahwa indigo bukanlah kekuatan, justru indigo merupakan kelemahan. Saya memutuskan untuk melenyapkan ke-indigo-an saya dengan memperbanyak ibadah, tentunya sambil belajar ikhlas. Karena tanpa keikhlasan, tanpa kehadiran hati, berbagai ibadah itu sama sekali tidak memberi impak. Tidak pula terjadi pertarungan dalam diri saya (rasa panas, kelu, dan sebagainya). 

Kini setelah beberapa tahun berjuang melenyapkan kemampuan indigo, hampir semua kekuatan itu telah lenyap meskipun masih tersisa sedikit. Hal terbaik dari lenyapnya berbagai kemampuan tersebut adalah jiwa yang semakin tentram dan damai. Secara umum dapat dikatakan lebih baik dibandingkan ketika memiliki kelebihan-kelebihan indigo. 

Berbagi Pengalaman dengan Teman Indigo

Ketika saya bertemu dengan kenalan atau teman indigo, merekapun menceritakan hal yang hampir sama. Teman-teman yang menghilangkan kemampuannya mengaku merasa lebih baik. 

Kami berpikir seandainya indigo merupakan anugerah, mengapa ketika kita melakukan ibadah dengan ikhlas, ada reaksi tubuh yang sedemikian rupa. Tetapi apabila tidak ada keikhlasan, tidak terjadi apa-apa bahkan "membantu" kita dalam berbuat kebaikan. 

Maka dari itu, kami menyimpulkan bahwa kemampuan indigo bukanlah suatu anugerah ataupun kelebihan. Melainkan kekurangan dan kelemahan.