Wawancara Aysa Arman (Kolumnis dari Hurriyet Daily) dengan pemeran Hurem di serial Abad Kejayaan, Meryem Uzerli. Di bawah ini tulisan Aysa Arman hasil sebagai wawancaranya dengan Meryem Uzerli.
Saya bersama Meryem Uzerli di Kota Berlin. Kami berjalan menuju "daerah kekuasaannya." Kota Berlin sangat cerah. Orang-orang bermain di luar ruangan. Menari Tanggo dan berjemur cahaya matahari di padang rumput.
Saat itu Meryem Uzerli bukan lagi Hurem (di Abad Kejayaan), bukan juga seorang bintang. Ia hanya seseorang berumur 31 tahun dan tidak dikenal siapapun.
Ia mengajak saya menikmati taman-taman dan kafe di sana. Menunjukan rumah barunya dan bercerita tentang 3 tahun kehidupan dengan aksen Turki khasnya, terkadang dengan Bahasa Jerman, kadang Inggris.
Pemeran Hurem ini tidak ingin menyalahkan siapapun. Ia hanya ingin membuka lembaran baru dalam hidupnya. Saya harus jujur, ia begitu baik. Kini bacalah kisahnya...
Meryem Uzerli: Ya (benar). Tetapi saya sudah melewati hari-hari yang buruk itu. Saya merasa lebih baik sekarang. Saya memotong pendek rambut saya, lebih gelap warnanya, kembali dalam penampilan saya sebenarnya. Sekarang saya lebih sering bersepeda. Pengobatannya akan berlangsung hingga akhir tahun ini.
Ayse Arman: Bagaimana pengobatannya?
Meryem Uzerli: Dalam 15 hari pertama, saya berada dalam pengawasan dokter. Di awal, saya harus meminum obat-obatan kimiawi, tapi setelah itu menggunakan obat-obatan herbal.
Ayse Arman: Anda diharapkan dapat kembali ke Turki lagi. Apakah ada kemungkinan untuk hal itu?
Meryem Uzerli: Tidak untuk saat ini. Mungkin tahun depan. Siapa tahu? Tapi sepertinya bukan untuk memerankan Hurem.
Ayse Arman: Anda adalah salah satu "orang asing" yang dicintai di Turki selain pemain bola, Alex. Apakah Anda menyadari hal tersebut?
Meryem Uzerli: Tidak, tetapi saya sangat menghargai itu. Saya mencintai mereka (masyarakat Turki).
Ayse Arman: Apa rahasia kecantikanmu? Apakah dengan tampil alami saja?
Meryem Uzerli: Tidak tahu, ya. Tidak ada rahasia. Mungkin karena jujur? Mungkin juga karena saya tidak berbohong.
Ayse Arman: Anda merasa betah di Kota Berlin?
Meryem Uzerli: Pada awalnya sih tidak. Misalnya ketika di klinik, ketika bel berbunyi saya selalu merasa takut. Saya berpikir "mereka" datang dari Turki dan akan membawa saya ke sana. Saya juga tidak mengerti mengapa saya pulang ke Jerman.
Saya tahu ada banyak rumah sakit bagus di Turki. Tetapi saya melihat kesehatan saya dalam bahaya, karena bahasa pertama saya adalah Jerman, maka saya pikir lebih baik pulang ke Jerman agar ada orang yang dapat saya ajak berbicara (berbagi).
Ayse Arman: Ada juga gossip mengenai uang (gaji), Anda mengatakan "Itu tidak benar."
Meryem Uzerli: Memang beredar banyak berita dan gossip. Tetapi pada waktu itu saya tidak memiliki cukup tenaga untuk menjawab itu semua. Saya terbaring di rumah sakit dan dalam proses pengobatan.
A: Bagi seorang aktris sangat buruk meninggalkan serial sebelum selesai?
M: Ya. Memang sangat buruk. Saya tidak akan mengulanginya lagi. Hanya tinggal empat episode yang harus saya selesaikan (sebagai Hurrem), tetapi saya tidak bisa.
A: Bagaimana kepribadianmu di Kota Berlin ini?
M: Saya bukan lagi Hurem. Saya kembali menjadi Meryem. Sudah saatnya mengucapkan "selamat tinggal" pada Hurem. Saya tidak ingin melihat sosok Hurem ketika bercermin. Karena itulah saya mengubah penampilan.
A: Apakah memerankan tokoh Hurem merupakan momen terbaik dalam hidupmu?
B: Ya, tentu saja.
A: Apa perbedaan hidup di Turki dengan di Jerman?
M: Saya merasa nyaman di Jerman. Teman-teman dan keluarga saya ada di sini. Saya kenal dengan kotanya, saya tahu setiap jalannya. Saya tidak terkenal. Saya hanya orang biasa di sini. Bukan seorang bintang. Tidak dikenal, orang yang bebas, berusia 31 tahun dan enam bulan lagi akan menjadi seorang ibu.
Pemeran Hurem: Abad Kejayaan ini mengakui bahwa dirinya pernah ingin mencoba bunuh diri. Ia mengatakan bahwa pada malam penganugerahan Antalya Television Reward ia melemparkan dan membanting piala tersebut ke dinding kamar hotel.
Ia depresi dengan segalanya: kehidupan pribadi, pekerjaan, dan banyak hal lainnya. Ia merasa tidak lagi sanggup bertahan dengan semua itu.
Menurutnya, semua itu karena kesalahannya juga. Ia menolak ketika ditawari aparteman. Bekerja seperti mesin. Perbedaan budaya dan kendala membuatnya sangat lelah. Ia kurang tidur.
Ia juga seorang perfeksionis sehingga semuanya berada di standar tinggi yang justru membuatnya menanggung beban stress.
Begitu pula dengan season ke 2. Baginya season 2 cukup berat. Ia merasa kesepian meskipun di sekitarnya banyak orang.
Jika melihat gambar/foto sebagai Hurrem, ia dapat meneteskan air mata. Ada goncangan dalam perasaannya. Masalahnya adalah ketika melihat foto Hurrem, ia merasa kehilangan dirinya sendiri.
Ia tidak cukup tangguh untuk memerankan Hurrem sehingga di akhir-akhir episode akhirnya ia harus mengundurkan diri dari serial tersebut. Ia merasa hampa di dalam.
Ayse Arman: Bagaimana pengobatannya?
Meryem Uzerli: Dalam 15 hari pertama, saya berada dalam pengawasan dokter. Di awal, saya harus meminum obat-obatan kimiawi, tapi setelah itu menggunakan obat-obatan herbal.
Ayse Arman: Anda diharapkan dapat kembali ke Turki lagi. Apakah ada kemungkinan untuk hal itu?
Meryem Uzerli: Tidak untuk saat ini. Mungkin tahun depan. Siapa tahu? Tapi sepertinya bukan untuk memerankan Hurem.
Ayse Arman: Anda adalah salah satu "orang asing" yang dicintai di Turki selain pemain bola, Alex. Apakah Anda menyadari hal tersebut?
Meryem Uzerli: Tidak, tetapi saya sangat menghargai itu. Saya mencintai mereka (masyarakat Turki).
Ayse Arman: Apa rahasia kecantikanmu? Apakah dengan tampil alami saja?
Meryem Uzerli: Tidak tahu, ya. Tidak ada rahasia. Mungkin karena jujur? Mungkin juga karena saya tidak berbohong.
Ayse Arman: Anda merasa betah di Kota Berlin?
Meryem Uzerli: Pada awalnya sih tidak. Misalnya ketika di klinik, ketika bel berbunyi saya selalu merasa takut. Saya berpikir "mereka" datang dari Turki dan akan membawa saya ke sana. Saya juga tidak mengerti mengapa saya pulang ke Jerman.
Saya tahu ada banyak rumah sakit bagus di Turki. Tetapi saya melihat kesehatan saya dalam bahaya, karena bahasa pertama saya adalah Jerman, maka saya pikir lebih baik pulang ke Jerman agar ada orang yang dapat saya ajak berbicara (berbagi).
Ayse Arman: Ada juga gossip mengenai uang (gaji), Anda mengatakan "Itu tidak benar."
Meryem Uzerli: Memang beredar banyak berita dan gossip. Tetapi pada waktu itu saya tidak memiliki cukup tenaga untuk menjawab itu semua. Saya terbaring di rumah sakit dan dalam proses pengobatan.
A: Bagi seorang aktris sangat buruk meninggalkan serial sebelum selesai?
M: Ya. Memang sangat buruk. Saya tidak akan mengulanginya lagi. Hanya tinggal empat episode yang harus saya selesaikan (sebagai Hurrem), tetapi saya tidak bisa.
A: Bagaimana kepribadianmu di Kota Berlin ini?
M: Saya bukan lagi Hurem. Saya kembali menjadi Meryem. Sudah saatnya mengucapkan "selamat tinggal" pada Hurem. Saya tidak ingin melihat sosok Hurem ketika bercermin. Karena itulah saya mengubah penampilan.
A: Apakah memerankan tokoh Hurem merupakan momen terbaik dalam hidupmu?
B: Ya, tentu saja.
A: Apa perbedaan hidup di Turki dengan di Jerman?
M: Saya merasa nyaman di Jerman. Teman-teman dan keluarga saya ada di sini. Saya kenal dengan kotanya, saya tahu setiap jalannya. Saya tidak terkenal. Saya hanya orang biasa di sini. Bukan seorang bintang. Tidak dikenal, orang yang bebas, berusia 31 tahun dan enam bulan lagi akan menjadi seorang ibu.
Pemeran Hurem: Abad Kejayaan ini mengakui bahwa dirinya pernah ingin mencoba bunuh diri. Ia mengatakan bahwa pada malam penganugerahan Antalya Television Reward ia melemparkan dan membanting piala tersebut ke dinding kamar hotel.
Ia depresi dengan segalanya: kehidupan pribadi, pekerjaan, dan banyak hal lainnya. Ia merasa tidak lagi sanggup bertahan dengan semua itu.
Menurutnya, semua itu karena kesalahannya juga. Ia menolak ketika ditawari aparteman. Bekerja seperti mesin. Perbedaan budaya dan kendala membuatnya sangat lelah. Ia kurang tidur.
Ia juga seorang perfeksionis sehingga semuanya berada di standar tinggi yang justru membuatnya menanggung beban stress.
Begitu pula dengan season ke 2. Baginya season 2 cukup berat. Ia merasa kesepian meskipun di sekitarnya banyak orang.
Meryem Uzerli Berbeda dengan Hurem
Menurut Meryem, karakter Hurem sangat sulit diperankan karena sangat jauh berbeda dengan kepribadiannya. Memerankan Hurem di Abad Kejayaan, Meryem memberikan segalanya, hidupnya untuk Hurrem.Jika melihat gambar/foto sebagai Hurrem, ia dapat meneteskan air mata. Ada goncangan dalam perasaannya. Masalahnya adalah ketika melihat foto Hurrem, ia merasa kehilangan dirinya sendiri.
Ia tidak cukup tangguh untuk memerankan Hurrem sehingga di akhir-akhir episode akhirnya ia harus mengundurkan diri dari serial tersebut. Ia merasa hampa di dalam.
Mengalami Gejala Gangguan Psikis
Seperti penderita gangguan psikis lainnya, misalnya Bipolar Disorder, pemeran Hurem ini mengalami gejala seperti escapism, merasa hampa, sedih, depresi, merasa bersalah.Foto-Foto Meryem Uzerli di Berlin
Sumber:
http://szulejman92.webnode.hu
http://szulejman92.webnode.hu
http://szulejman92.webnode.hu/news/meryem-uzerli-interview/