Diabetes Melitus: Tipe, Penyebab, dan Pengendaliannya

DAFTAR ISI


DIABETES MELITUS ADALAH...

Diabetes adalah suatu penyakit yang ditandai dengan gagalnya tubuh memproduksi insulin; sehingga tubuh tidak lagi mampu mengatur gula tubuh. 

Diabetes dan proses menuju penyakit menunjukan gejala yang sangat biasa --- dengan akibat yang sangat serius. Oleh karena itu kita semua harus memperhatikan cara melindungi diri menghadapi penyakit ini.

Di beberapa negara, seperti Amerika, diabetes merupakan penyakit keenam yang menyebabkan kematian. Penyakit ini dapat mengancam berbagai kalangan: laki-laki dan perempuan, segala tingkat usia, bangsa, dan pendidikan. 

Menurut perkiraan, sebanyak 16-17 juta penduduk Amerika terkena diabetes, dengan kemungkinan sepertiga atau setengah dari jumlah ini sedikitpun tidak menyadari bahwa mereka mengidapnya. 

Jutaan penduduk lainnya terkena penyakit tipe pra-diabetes, juga tanpa menyadarinya, termasuk lebih dari 65 persen penduduk yang kelebihan berat badan. Pertambahan yang merata akan penyakit diabetes berjalan seiring dengan meningkatnya ukuran pinggang masyarakat. 

PENYAKIT DIABETES: TIPE-TIPENYA

Mengenali gejala-gejala diabetes melitus atau penyakit kencing manis
Ada dua tipe penyakit diabetes. Dalam artikel ini kita akan merujuk diabetes tipe 2, tipe yang paling umum dan cepat berkembang. Tipe 2 ini menyerang 90-95 persen penderita diabetes. 

DIABETES TIPE 1 & 2


Diabetes Tipe 1. Pada tipe ini ditandai dengan tidak diproduksinya sama sekali insulin sehingga membutuhkan suntikan insulin tubuh bisa mengelola gula dalam tubuh. Sebagian besar penderita diabetes tipe 2 ini adalah anak-anak dan remaja. 

Diabetes Tipe 2. Tipe ini disebabkan karena tidak mencukupinya insulin tubuh. Inilah tipe yang diidap oleh mayoritas penderita diabetes. 


Diabetes Tipe 2:
Tipe diabetes yang paling umum dan paling cepat berkembang. Terjadi akibat insulin -- yang berfungsi menurunkan tingkat gula darah -- tidak bekerja sebagaimana mestinya. 


GEJALA DIABETES

Sangat penting untuk mengetahui apakah Anda berada pada kelompok orang yang beresiko menderita penyakit ini. Baca dan berikan tanda centang pada keterangan berikut yang menyajikan mengenai faktor-faktor resiko penderita diabetes tipe 2:


  • Saya kelebihan berat badan 4.5 kg hingga 6.8 kg atau lebih.
  • Saya menderita tekanan darah tinggi.
  • Tingkat HDL (kolesterol baik) saya rendah. 
  • Saya terserang penyakit kardiovaskular (penyakit yang berhubungan dengan jantung dan pembuluh darah).
  • Saya mempunyai gula darah yang agak tinggi atau dinyatakan mengalami gangguan keseimbangan glukosa. 
  • Saya menjalani kehidupan yang tidak aktif. 
  • Saya mempunyai riwayat penyakit diabetes dalam keluarga.
Khusus Wanita:
  • Saya mempunyai atau pernah mempunyai gestational diabetes, yakni tipe diabetes yang timbul pada saat kehamilan. 
  • Saya melahirkan bayi yang berat badannya lebih dari 4 kg. 
  • Saya menderita PCOS; Polycystic Ovary Syndrome, dengan gejala khas seperti siklus menstruasi yang tidak tetap, kesulitan untuk mengalami kehamilan, dan pertumbuhan rambut yang berlebihan pada wajah. 
Polycystic Ovary Syndrome
Kondisi yang berhubungan dengan insulin ada perempuan, yang menimbulkan kista pada indung telur, menstruasi yang tidak teratur, pertumbuhan rambut yang berlebihan pada wajah dan kadang-kadang ditandai dengan kemandulan. 


Apabila Anda memberikan tanda centang bahkan hanya pada salah satu dari faktor-faktor resiko tersebut, Anda berada pada resiko menderita diabetes. Berdasarkan fakta yang memperlihatkan bahwa penderita terbanyak dari diabetes adalah mereka yang berumur 30 tahunan, American College of Endocrinology menganjurkan agar setiap orang yang memiliki faktor resiko untuk memeriksakan dirinya pada usia 30 atau sebelumnya. 

Semakin banyak faktor resiko yang dimiliki, semakin penting untuk melakukan pemeriksaan -- tidak hanya satu kali, tetapi secara teratur -- untuk penyakit diabetes ini. 
Artikel komprehensif mengenai diabetes melitus

PENYEBAB UTAMA DIABETES

Terdapat satu lagi resiko untuk penderita diabetes, yang merupakan faktor resiko yang terbesar, yaitu: pola makan dengan karbohidrat olahan -- yang banyak terdapat pada gandum putih (roti, pasta), nasi putih, gula putih, dan semua makanan yang manis (termasuk sirup gula jagung dan semua makanan yang namanya diakhiri dengan -ose). 

Karbohidrat Olahan

Penelitian pada tahun 1997 menunjukan bahwa wanita yang banyak mengkonsumsi karbohidrat olahan dalam jumlah banyak beresiko dua kali lipat menderita diabetes dibandingkan mereka yang mengkonsumsi lebih sedikit makanan olahan. 

Tambahan lagi, konsumsi karbohidrat olahan dalam jumlah besar juga dapat mengarah pada faktor resiko diabetes, termasuk penambahan berat badan sedikit demi sedikit dan menjadi kelebihan berat badan. 

Sekalipun Anda telah mempunyai faktor resiko yang tinggi untuk menderita diabetes, pahami bahwa diabetes adalah suatu penyakit nutrisi partama dan utama. Jangan berkeyakinan bahwa tidak yang dapat kita lakukan untuk mencegah penyakit ini atau faktor keturunan ini adalah suatu takdir. 

Pola Makan Yang Berubah

Fakta menyatakan bahwa pada beberapa dekade yang lalu, ketika kelebihan berat badan dan diabetes meningkat pada angka yang tidak diketahui, genetik kita belum berubah. Akan tetapi pola makan kita mengalami perubahan, bahkan secara drastis. 

Konsumsi lemak menurun namun konsumsi padi-padian (terutama karbohidrat olahan) telah meningkat melebihi 27 kg per orang per tahun, dan pemasukan gula kita meningkat 13,6 kg per orang per tahun. 

Konsumsi padi-padian dan gula adalah satu-satunya perubahan terbesar yang berperan dalam peningkatan jumlah orang yang tercatat menderita kelebihan berat badan dan diabetes. Kenyataan bahwa diabetes ditandai oleh tingginya kadar gula darah sangat masuk akal bahwa suatu makanan yang tinggi karbohidrat olahan, yang segera dipecah menjadi gula, secara nyata meningkatkan resiko diabetes. 

KEGEMUKAN TANDA UTAMA AKIBAT DARI KARBOHIDRAT

Resiko Akibat Kegemukan 

Karena makanan dari karbohidrat olahan telah menyebar ke banyak negara di dunia, penduduk di dunia menghadapi masalah kesehatan yang sama, yaitu kegemukan dan diabetes. Di seluruh dunia, 300 juta penduduk mengalami kegemukan dan 750 juta orang kelebihan berat badan, menurut WHO. 

Kelebihan lemak dan kegemukan bukan semata-mata merupakan masalah penampilan, melainkan juga memperpendek usia hidup seseorang. Kelebihan berat badan memotong tiga tahun usia hidup -- sama dengan merokok. Orang yang gemuk bahkan lebih banyak kehilangan usia hidupnya, yaitu enam sampai tujuh tahun menurut penelitian mutakhir. 

Pada orang yang lebih muda, bila berat badan terus bertambah, mereka akan kehilangan lebih banyak usia hidup, dapat mencapai lebih dari 20 tahun. 

Kelebihan berat badan mempunyai resiko menderita penyakit kronis, termasuk penyakit jantung, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, asma, radang sendi, dan penyakit kanker. Namun para ahli kesehatan lebih khawatir terhadap diabetes. 

Kelebihan lemah dan diabetes cenderung saling berkaitan: 85 persen dari penderita diabetes disebabkan oleh kelebihan berat badan atau kegemukan, dan orang yang gemuk mempunyai resiko sangat tinggi untuk menderita diabetes. Ada jangka waktu antara perkembangan kegemukan dengan timbulnya penyakit diabetes. Artinya, untuk sejumlah besar orang yang kelebihan berat badan dan mengalami kegemukan, hanya tinggal menunggu waktu sampai datangnya penyakit ini. 

Sekitar 177 juta orang di belahan dunia saat ini menderita diabetes, dan keadaan ini diperkirakan akan meningkat menjadi 300 juta pada tahun 2025. Menurut seorang ahli, Dr. Paul Zimmet, direktur Internasional Diabetes dari Institute Victoria di Australia, diabetes diperkirakan akan menjadi wabah yang terbesar dalam sejarah manusia. 

KOMPLIKASI YANG DITIMBULKAN DIABETES

Diabetes merupakan wabah penyakit yang harus dibayar dengan sangat mahal. Terdapat sangat banyak dan sangat komplikasi serius jangka panjang yang mengiringinya, termasuk yang berikut:
  • AMPUTASI. Diabetes adalah penyebab kedua teratas setelah kecelakaan dari amputasi anggota tubuh bagian bawah. Resiko amputasi tungkai adalah 15-40 kali lebih besar pada seseorang yang menderita diabetes dibandingkan mereka yang normal. 
  • KEBUTAAN. Diabetes juga bisa menyebabkan kebutaan (retinopathy) yang banyak terjadi pada orang dewasa yang berusia sekitar 20-74 tahun. Sebanyak 24.000 orang di Amerika Serikat akan menjadi buta pada tahun ini berkaitan dengan komplikasi diabetes. 
  • KOMPLIKASI PADA KEHAMILAN. Kontrol yang kurang baik pada diabetes sebelum pembuahan dan selama tri-semester pertama suatu kehamilan dapat menyebabkan cacat bawaan utama pada tingkat 5-10 persen kehamilan dan menyebabkan keguguran sampai 15-20 persen. Diabetes yang kurang dikontrol selama tri-semester kedua dan ketiga kehamilan dapat berakibat besarnya berat bayi yang dikandung, yang dapat menimbulkan resiko bagi ibu dan bayi. 
  • PENYAKIT GIGI. Penyakit gigi atau gusi lebih umum terjadi pada penderita diabetes daripada mereka yang bukan penderita. Hampir sepertiga jumlah penderita diabetes mempunyai penyakit periodontal yang berat dengan bergesernya jarak antara gigi dan gusi sebesar 5 mm atau lebih. 
  • PENYAKIT JANTUNG DAN STROKE. Penderita diabetes dua sampai dengan empat kali lebih besar kemungkinannya untuk menderita penyakit jantung atau mengalami stroke. Lebih tepatnya, penyakit jantung adalah penyebab utama dari kematian yang berhubungan dengan diabetes: delapan dari sepuluh orang dengan diabetes meninggal karena penyakit kardiovaskular.
  • KERUSAKAN GINJAL. Diabetes adalah penyebab utama penyakit ginjal, terhitung sampai 43 persen dari seluruh kasus ginjal yang baru. Komplikasi ini sering menuntut pencangkokan ginjal atau cuci darah, yang keduanya dapat menyebabkan stres karena melelahkan, rumit, dan memakan biaya yang banyak bagi mereka yang ingin bertahan hidup. 
  • KERUSAKAN SARAF. Enam puluh sampai tujuh puluh persen penderita diabetes menderita kerusakan saraf yang ringan sampai dengan berat, yang menimbulkan rasa mendenging, rasa terbakar atau rasa kebas di kaki dan/atau tangan (suatu kumpulan gejala di pergelangan tangan), penyakit pencernaan, problema seksual (disreksi pada laki-laki atau tidak dapat mencapai orgasme pada laki-laki dan perempuan). Keadaan yang sangat hebat dari penyakit diabetes yang mengenai saraf merupakan faktor penyebab terbesar diamputasinya anggota gerak tubuh. 
  • PENYAKIT LAIN. Penderita diabetes mempunyai resiko untuk menderita beragam jenis kanker, seperti kanker pada usus besar, kanker prostat, kanker payudara, dan kanker endometrial. Mereka juga berisiko menderita penyakit lain, yang mempunyai prognosis yang sangat jelek dibandingkan pada orang yang tidak menderita diabetes. Sebagai contoh, penderita diabetes kemungkinan dapat meninggal hanya disebabkan oleh sakit radang paru-paru atau influenza dibandingkan mereka yang tidak menderita diabetes. 
Sangat penting untuk diketahui bahwa resiko kematian penderita diabetes adalah dua kali lebih besar daripada mereka yang tidak memiliki diabetes. 

Selanjutnya, komplikasi yang serius tidak hanya terlihat pada orang dewasa. Kelompok pertama dari anak-anak yang didiagnosa menderita diabetes tipe 2 telah menginjak usia dewasa. 

Dari penelitian terhadap 51 anak-anak pertama yang didiagnosa menderita diabetes, dilaporkan terdapat satu kasus dengan amputasiibu jari, satu kasus kebutaan, dan kasus dengan persentase keguguran yang tinggi (38 persen), kasus dengan gagal ginjal (6 persen), dan kasus kematian (9 persen). 

TINGGINYA BIAYA UNTUK PENYAKIT DIABETES


Biaya pengobatan penyakit ini luar biasa tinggi --- tidak hanya bagi perorangan, melainkan juga dalam lingkup moneter. 

Perhitungan atas biaya pengobatan secara langsung dan tidak langsung (termasuk kehilangan pekerjaan, cacat, dan kematian pada usia muda), pengeluaran akibat diabetes di negara-negara maju ditaksir lebih dari 100 triliun, misalnya Amerika. 

Gambaran tersebut diperkirakan akan bertambah buruk. Apabila angka kegemukan dan diabetes cenderung berlanjut seperti saat ini, dampaknya kepada perekonomian negara dan dunia serta biaya pemeliharaan kesehatan di masa depan akan menjadi sangat besar. Untunglah kecenderungan ini dapat dibalikan keadaannya. 

CARA MENCEGAH DIABETES


Pola Makan

Di balik kenyataan tentang diabetes yang telah dipaparkan sebelumnya ada satu kabar baik: program pola makan dan gaya hidup yang baik tidak hanya dapat mencegah penyakit ini, melainkan juga dapat mengendalikannya dan, pada sejumlah besar kasus, bahkan dapat membalikan keadaan bila kita telah berada dalam kondisi itu. 


Pemeliharaan kadar gula darah yang sehat adalah kunci untuk mencegah komplikasi kesehatan yang serius yang biasanya ditimbulkan oleh penyakit diabetes. Selain itu, kesehatan kita juga akan membaik. Sangat mudah untuk menjaga kadar gula darah dalam kondisi normal dengan mengikuti panduan yang tersaji dalam website ini. 

Seberapa efektifkah pengendalian gula darah untuk penderita diabetes? Sangat efektif. Dilihat dari pekerjaan saja, penderita diabetes yang mengendalikan tingkat gula darahnya tidak banyak bolos karena sakit, lebih produktif dalam pekerjaan, dan dapat lebih lama dipekerjakan dariapda mereka yang tidak mengendalikan gula darahnya dalam tingkat yang rendah. Artinya, keadaan yang menguntungkan bagi kedua belah pihak; pendapatan yang lebih banyak bagi si pekerja dan juga efisiensi kerja bagi pemilik perusahaan. 

Dalam hal kesehatan, pengendalian yang baik akan gula darah dapat membalikan sejumlah besar kasus diabetes, yang membantu penderita penyakit ini untuk mengurangi dan bahkan menghapuskan pengobatan. Selain itu, pengendalian tersebut dapat menghasilkan kesehatan jangka panjang dan mencegah berkembangnya penyakit ini. Bahkan pada kasus diabetes jangka panjang, kondisinya dapat dikendalikan dan komplikasi serius dapat dicegah. 

Pada artikel berikutnya akan dijelaskan mengenai penyakit diabetes, mengetahui apa fungsi gula darah sehingga Anda mengerti apa yang harus dihindari dan dapat lebih siap untuk melindungi diri Anda dari penyakit diabetes dan pradiabetes.