Gejala Diabetes Tipe 2

Diabetes tidak berkembang hanya dalam satu malam. Masalah yang kecil pada fungsi gula darah dimulai secara perlahan tanpa terasa, dan secara berangsur-angsur menjadi masalah yang besar dan akhirnya menjadi pradiabetes dan diabetes.

Seperti yang telah diketahui, standar diet orang Amerika dan banyak di negara lain juga, banyak mengandung karbohidrat olahan sehingga mengakibatkan keseimbangan gula darah terganggu. Akibatnya, belakangan ini banya orang memiliki masalah gula darah dengan jenis yang beragam dan berada pada resiko menderita penyakit diabetes, walaupun mereka tidak menyadarinya.


Artikel ini membantu kita untuk memahami dari sejumlah penting sistem tubuh, yaitu fungsi gula darah, dan mempelajari cara mencegah secara dini tanda-tanda dan gejala ketidakseimbangan gula darah, pradiabetes, dan diabetes.



DAFTAR ISI GEJALA DIABETES

GEJALA DIABETES TERLIHAT DARI PENINGKATAN GULA DARAH 101

Meningkatnya Gula Darah sebagai Gejala Diabetes 

Setiap kali kita memakan karbohidrat -- yang didapat dari padi-padian, gula, kacang-kacangan, sayuran, dan buah-buahan -- tubuh kita akan mengubahnya menjadi glukosa, yang merupakan bahan bakar utama tubuh. 

Fungsi dari tubuh akan menjadi sangat baik apabila gula darah (atau glukosa darah) berada pada batas yang normal. Oleh sebab itu, tubuh bekerja keras untuk menjaga keseimbangan glukosa dalam darah. 

Karena kadar gula darah akan meningkat setelah makan, tes fungsi gula darah yang umum adalah tes glukosa darah pada saat puasa, yaitu pada pagi hari sebelum makan. 

Kadar gula darah normal pada saat puasa adalah antara 65 dan 110 mg/dL (miligram per desiliter), namun batas optimal dari gula darah yang baik menurut para pakar kesehatan gula darah adalah antara 75-90 mg/dL. Kadar gula darah tinggi dalam keadaan puasa merupakan indikator dari diabetes, dan sering kali kondisi kadar gula darah seperti tersebut pada saat puasa dapat membantu menentukan pradiabetes. 

Setelah makan, gula darah mula-mula akan naik untuk kemudian secara perlahan menurun. Kondisi ini oleh para dokter digambarkan sebagai kurva gula darah sesudah makan "Postprendial." Normalnya kurva ini berada di antara 65-139 mg/dL. Kadar gula darah sesudah makan yang sangat tinggi (sebagai tambahan dari keadaan kadar gula darah yang juga tinggi pada saat puasa) adalah suatu tanda umum yang lain dari diabetes. Kurva-kurva yang cukup tinggi dapat memberi indikasi pradiabetes. 

Suatu peningkatan yang tidak terlalu curam pada kurva gula darah sesudah makan adalah sangat normal. Ini menandakan fungsi gula darah yang baik.

Fungsi Insulin Mengatur Gula Darah

Jadi, apakah yang menentukan berapa banyak jumlah gula darah dalam darah kita? Ada beragama hormon yang terlibat, tetapi yang terpenting dan merupakan kuncinya ialah insulin. 

Ketika kita mengkonsumsi karbohidrat, tubuh kita akan memberi reaksi dengan memberikan sinyal kepada pakreas, suatu kelenjar yang terletak di bagian belakang perut, yang fungsinya adalah mengeluarkan hormon insulin. Hormon ini bekerja layaknya sebuah kunci, membuka pintu sel tubuh dan membiarkan glukosa untuk masuk ke dalam sel sehingga  glukosa dapat dibakar dalam suatu reaksi untuk menghasilkan energi. Bila insulin tidak bekerja dengan baik, glukosa tidak  akan masuk ke aliran darah (glukosa tidak masuk ke dalam sel), kadar gula darah akan meningkat, dan menyebabkan diabetes. 

Insulin merupakan kunci metabolisme hormon yang berfungsi menjaga kadar gula darah tetap rendah dengan cara menaikkan tingkat glukosa yang dibawa oleh sel ke seluruh tubuh.


MAKANAN DAPAT BERKONTRIBUSI TERHADAP GEJALA DIABETES

Waspada Makanan Olahan dari Padi-Padian

Fungsi gula darah biasanya bekerja secara halus ketika kita makan dengan membebaskan glukosa secara perlahan untuk masuk ke dalam peredaran darah -- bayangkan ikan, unggas dan sejumlah besar brokoli kukus dan salad. 

Bagaimana proses terjadinya diabetes?Fungsi gula darah akan menyimpang jika kita selalu mengkonsumsi makanan yang dapat menyebabkan kenaikan yang tajam dari kadar gula darah. Sayangnya, banyak yang sudah mengikuti pola makan yang tidak baik selama beberapa lama.

Makanan dari dasar padi-padian yang diolah, seperti kue, roti, dan kue kering masuk menjadi pola makan sebagai manusia modern saat ini. Masalahnya adalah makanan olahan yang berasal dari padi-padian bertindak layaknya gula di dalam tubuh sehingga juga mengakibatkan kenaikan gula darah yang sangat cepat. 

Jadi, semakin banyak kita mengkonsumsi gula dan makanan olahan dari padi-padian, semakin kita terjerumus dalam masalah kesehatan yang berhubungan dengan ketidakseimbangan fungsi gula darah, khususnya diabetes. 

PROSES TERJADINYA GEJALA DIABETES

Bagaimana Diabetes Terjadi?

Secara rinci proses yang terjadi pada tubuh adalah sebagai berikut: makanan yang mengandung karbohidrat tinggi, seperti manisan, roti, dan makanan ringan berbahan dasar tepung dan gula, memicu peningkatan yang tajam kadar gula dalam darah. 

Kadar gula darah yang tinggi merupakan racun pada ginjal dan organ-oragan lain, sehingga pankreas bereaksi memompa insulin ke luar agar dapat mengimbangi kadar gula yang banyak dalam darah. 

Insulin mengubah glukosa menjadi glikogen, yaitu bahan gula yang disimpan paa oto dan hati. Bila tempat cadangan glikogen sudah terisi penuh, sementara glukosa dalam darah yang masih tersedia melebihi kebutuhan fungsi tubuh, insulin akan mengubahnya menjadi lemak. Oleh sebab itu, diet karbohidrat pola makan yang salah dapat mengakibatkan kegemukan, karena penumpukan lemak awal terjadi karena insulin. 

Setelah beberapa waktu, sel tubuh menjadi sangat kawalahan karena banyaknya insulin dan sebenarnya menolak (atau tidak mau menerima) fungsi insulin. Pada keadaan ini, yang dikenal dengan kondisi melawan insulin, menyebabkan pankreas bekerja keras untuk memproduksi insulin lebih banyak untuk menjaga gula dara berada pada kondisi normal.

Keadaaan di atas  dapat disamakan dengan kondisi dimana kita mengkonsumsi obat secara terus menerus atau berlebihan sehingga obat tersebut kehilangan efektivitasnya. Untuk mendapatkan efek yang sama, kita harus melipatgandakan dosis obat tersebut, yang artinya adalah mengkonsumsi obat lebih banyak. 

Kombinasi dari penolakan insulin dan kadar insulin yang tinggi dapat berlangsung terus tanpa disadari oleh orang yang mengalaminya karena gula darah berada pada kondisi normal. Namun, pankreas yang terus menerus memompa insulin secara berlebihan dapat merusak tubuh, mengubah keseimbangan lemak dalam darah, dan meningkatkan penumpukan lemak, terutama tubuh bagian tengah. 

Keadaan ini dapat mengarahkan Anda pada keadaan selanjutnya akibat penolakan terhadap insulin, yaitu kegemukan pada daerah perut, tekanan darah tinggi, kadar trigliserida yang tinggi, dan/atau kadar kolesterol yang tidak sehat. 

Faktor resiko kelompok penyakit jantung ini disebut dengan Sindrom X, atau sindrom penolakan insulin. Salah satu komponen dari Sindrom X meningkatkan resiko tidak hanya penyakit jantung, melainkan juga penyakit diabetes. Semakin tinggi faktor resiko penyakit jantung Anda hadapi, semakin tinggi Anda beresiko diabetes. 

Penyakit diabetes berkembang pada sebagian orang, sementara tidak demikian pada sebagian yang lain. Pada mereka yang tidak terjangkit penyakit diabetes, tubuh mereka memompakan hormon insulin yang kadarnya tinggi sehingga dapat mengakibatkan penyakit jantung atau sejumlah penyakit lain yang berhubungan dengan kadar insulin yang tinggi, seperti alzheimer, kanker pankreas, hati, payudara, atau kanker yang menyerang usus besar dan rektum. 

Bagi yang mengikuti perjalanan diabetes, prosesnya adalah sebagai berikut: dengan meningkatnya penolakan terhadap insulin, pankreas kehilangan kemampuan untuk merespon makanan yang dikonsumsi. Oleh karena itu, kadar gula darah setelah makan menjadi tinggi, dan keadaan ini dikenal dengan terganggunya keseimbangan glukosa. 

Selanjutnya, penolakan insulin memaksa hati untuk merespon peningkatan produksi glukosa, yang menyebabkan kadar gula dalam darah menjadi meningkat. 

Kadar gula darah yang melebihi angka normal -- baik pada saat puasa maupun setelah makan -- tetapi belum cukup untuk dimasukan ke dalam kategori diabetes, dianggap sebagai penanda pradiabetes. Diagnosis diabetes dinyatakan bila glukosa mencapai angka yang lebih tinggi lagi. 

Sejumlah penderita diabetes (tipe 2) memproduksi insulin dalam jumlah yang banyak, kadang-kadang dua sampai dengan tiga kali lipat dari orang yang tidak terserang diabetes. Pada stadium akhir dari penyakit ini, pankreas akan kehabisan tenaga sehingga tidak lagi memproduksi hormon insulin dalam jumlah yang cukup memadai. 

DIAGNOSIS DARI DIABETES DAN PRADIABETES

Kriteria Diabetes dan Pradiabetes

Banyak perdebatan yang terjadi pada siklus kesehatan tentang cara menentukan waktu yang tepat untuk mendiagnosa pradiabetes dan diabetes. Standar kriterianya adalah sebagai berikut: 


  • Pradiabetes: kadar gula darah dalam keadaan sebelum makan (puasa) berada di antara 110-125 mg/dL, dan kadar gula darah setelah makan (yang diambil dua jam setelah makan) adalah antara 140-199 mg/dL.
  • Diabetes: kadar gula darah dalam keadaan sebelum makan (puasa) adalah 125 mg/dl, dan kadar gula darah makan (yang diambil dua jam setelah makan) berada di atas 200 mg/dl.
Bagaimanapun, pada saat orang telah mencapai kriteria kadar gula darah yang termasuk dalam kategori pradiabetes, ia mempunyai resiko yang sangat besar akan penyakit kardiovaskular. Dan, pada orang tersebut masuk dalam kriteria diabetes, sering kali ia sudah mencapai tahap komplikasi serius. 

Oleh karena itu, sangat penting untuk mengetahui proses penyakit diabetes ini sedini mungkin, sebelum segala kerusakan terjadi pada tubuh. 

Untuk membantu diagnosis awal, para dokter menggunakan beberapa tes yang berguna, seperti tes insulin darah sebelum dan sesudah makan, tes peptida C dalam keadaan puasa, tes toleransi keseimbangan glukosa melalui mulut (yang memonitor kadar dula darah setelah kita meminum larutan bergula) dan tes hemoglobin A1c (yang memberi taksiran rata-rata kadar gula darah pada waktu tiga atau empat bulan). 

Alat-alat ini sangat membantu dokter dalam menentukan kemungkinan gangguan pada fungsi gula darah dan insulin. 

GEJALA DIABETES DAN GEJALA PRADIABETES

Gejala dan Ciri-Ciri Diabetes

Jalan yang terbaik untuk melindungi diri dari diabetes dan pradiabetes ialah dengan mewaspadai ciri-ciri dan gejala dari penyakit ini dan memantau perasaan Anda. Sekarang setelah Anda mengerti proses penyakit diabetes, kita dapat melihat bahwa jutaan orang -- termasuk yang kelebihan berat badan pada tubuh bagian tengah (seperti perut gendut), juga yang mengalami tekanan darah yang tinggi, kadar kolesterol atau trigliserida yang tidak baik, atau yang mempunyai kadar gula darah yang sedikit tinggi -- dapat dimasukan ke dalam kategori pradibetes. 

Anda bisa saja merupakan salah satu dari mereka. Sangat bagus apabila Anda tidak termasuk dalam kelompok ini. Bagaimanapun, kita tetap harus waspada terhadap ciri-ciri lain dari ketidakseimbangan gula darah seperti itu:

  • Kelelahan yang berlebihan
  • Keletihan dan mengantuk setelah makan
  • Kesulitan berkonsentrasi
  • Kesukaan terhadap makanan yang manis, roti-rotian, dan segala makanan yang memiliki tingkat karbohidrat tinggi. 
  • Merasa "melayang" setelah mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung gula, diikuti dengan perasaan menurun setelah beberapa saat. 
  • Mengalami kelebihan berat badan atau sukar menurukannya.
  • Menjadi sangat terganggu bila tidak makan dalam waktu yang lama. 

Diabetes, tentunya lebih serius daripada pradiabetes. Segera konsultasikan dengan dokter untuk melakukan tes apabila Anda mengalami gejala-gejala berikut:

  • Sering buang air kecil
  • Rasa haus yang berlebihan
  • Rasa lapar yang terlalu sering muncul
  • Daya penglihatan yang kabur atau berubah
  • Daya sembuh yang sangat lambat, terutama pada tangan dan kaki
  • Sering terinfeksi jamur (pada wanita)
  • Kehilangan atau penambahan berat badan secara mendadak yang tidak diketahui penyebabnya.
  • Mendengar bunyi denging dan mati rasa pada tungkai, kaki, dan jari-jari. 


INSULIN YANG TINGGI: Gejala Diabetes Yang Berdampak Kerusakan Fungsi Tubuh

Setelah mengetahui gejala-gejala diabetes, juga penting untuk memahami bahwa tingginya kadar insulin gula darah menimbulkan kerusakan di dalam tubuh, menempatkan Anda pada jalur cepat untuk terjadinya kemunduran fungsi tubuh dan proses penuaan. 

Kadar insulin yang tinggi secara kronis menimbulkan proses penyakit diabetes yang lebih cepat dibandingkan tingginya kadar gula yang tinggi. Oleh karena itu, kita akan memperhatikan terlebih dahulu segala kerusakan akibat kadar insulin yang tinggi. 

Insulin adalah suatu mitogen yang sangat kuat -- yaitu, merangsang pembelahan dari sel-sel dan mengaktifkan gen. 

Rangsangan yang lama terhadap kadar insulin  yang tinggi sesungguhnya mendorong penuaan sel-sel, atau membuat sel-sel yang lebih muda beraksi seperti sel-sel yang lebih muda. Keadaan ini tidak baik. 

Oleh sebab itu, tingginya kadar insulin mengakibatkan terjadinya berbagai macam penyakit penuaan. Seperti yang telah diuraikan di tas, kadar insulin yang tinggi berhubungan erat dengan berbagai hal yang berkaitan dengan usia, keadaan yang kronis -- tidak hanya diabetes dan penyakit jantung, tetapi juga kelainan kognitif, kerusakan proses berpikir, demanisa/pikun, penyakit alzheimer, dan kanker hati, pankreas, endomentrium, payudara, serta kanker usus besar. 



DAMPAK KERUSAKAN AKIBAT KADAR GULA TINGGI: Gejala Diabetes Lanjutan

Meningkatnya Jumlah Radikal Bebas 

Tingginya gula darah (glukosa darah) juga menimbulkan kerusakan dalam tubuh. Pertama, kadar gula darah yang tinggi menyebabkan banyaknya jumlah radikal bebas, yaitu molekul-molekul perusak yang merusak sel dan menjadikan sel-sel tersebut menjadi tua. 


Contohnya: Kolesterol LDL yang teroksidasi terbentuknya bila radikal-radikal bebas menyerang LDL. Kolesterol LDL yang teroksidasi jauh lebih berbahaya daripada kolesterol LDL biasa; mereka saling menempel dengan erat dan menyerang butir-butir kasar yang terdapat di dinding pembuluh darah/arteri sehingga mendorong pembentukan gumpalan yang mengakibatkan terjadinya penyumbatan pembuluh arteri. 


Radikal bebas molekul-molekul yang sangat tidak stabil yang merusak dan membuat sel menjadi tua, diproduksi oleh tubuh dalam jumlah besar pada sejumlah orang dengan penyakit diabetes dan pradiabetes. 


Perusakan oleh radikal bebas, telah dikaitkan dengan hampir seluruh penyakit penuaan. Semakin banyak radikal bebas di dalam tubuh, yang tidak imbangi dengan antioksidan (molekul-molekul pelindung yang mengendalikan radikal bebas), semakin cepat sel-sel menjadi rusak sehingga tubuh cepat menjadi tua dan penyakitpun timbul. 


Rusaknya Protein Dalam Tubuh


Kelebihan glukosa (atau hasil metabolismenya, sorbitol) juga menyebabkan masalah di dalam tubuh karena ia terikat menjadi suatu bentuk kimia yang merusak protein dalam jaringan-jaringan tubuh. 


Zat-zat ini disebut sebagai hasil sisa akhir dari suatu proses glycation tingkat lanjut (atau disingkat AGEs), mengacaukan fungsi yang normal karena ia mempengaruhi produksi ribuan bentuk protein yang berbeda, yang dibuat oleh tubuh untuk menjalankan fungsinya. 


Glukosa yang berkombinasi dengan protein hemoglobin dalam darah adalah hemoglobin A1c. Para penderita diabetes mengukur atau menguji zat ini secara teratur untuk mengetahui perkembangan kontrol kondisi penyakit mereka. 


Karena rata-rata sel darah merah dapat bertahan sampai sekitar empat bulan, persentase molekul-molekul hemoglobin yang mengandung glukosa dapat menjadi taksiran gula darah rata-rata setelah periode waktu tersebut. 


Berbagai Kerusakan dalam Tubuh dan Infeksi


AGEs ini dikaitkan dengan komplikasi diabetes, yaitu sistem ginjal dan peredaran darah, proses pengeruhan protein pada lensa mata (membentuk katarah), pembentukan gumpalan darah di otak pada orang yang menderita alzheimer, dan pengerutan kulit serta kekakuan pada sendi.


Seringkali gabungan AGEs dan banyak radikal bebas lainnya mendorong terjadinya suatu komplikasi kesehatan yang serius dari penyakit diabetes. 


Efek-efek perusakan diabetes, bahkan bagi mereka yang mempunyai kadar gula darah yang meningkat secara perlahan, juga mencakup kerusakan fungsi sel darah putih dan menurunnya daya tahan tubuh terhadap infeksi pada periode waktu tersebut. 


Apabila gula darah Anda tidak dikontrol dengan baik, Anda akan cenderung lebih mudah memicu terbentuknya infeksi-infeksi yang serius yang disebabkan oleh bakteri dan jamur, yang sebenarnya bukan merupakan gangguan pada orang lain (seperti infeksi jamur Candida). 


Lebih buruk lagi, Anda dapat meningkatkan resiko terbentuknya infeksi yang berbahaya dari luka yang terbuka, yang tidak menimbulkan masalah pada orang yang memiliki gula darah normal.


Dengan gula darah, Anda jangan beranggapan bahwa masalah akan timbul hanya jika kadar gula darah Anda cukup tinggi pada saat puasa dan sesudah makan sehingga dapat dikategorikan menderita diabetes. 


"Sedikit gula" tetap akan menimbulkan berbagai masalah. Kadar gula darah saat puasa pada penderita pradiabetes (di atas 110 mg/dL tetapi di bawah 125 mg/dL) sangat cenderung meningkatkan resiko terjadinya diabetes atau penyakit jantung. 


Kadar gula darah saat puasa yang berada pada batas tertinggi dari suatu keadaan normal (misalnya 109 mg/dL) meningkatkan resiko kematian akibat penyakit jantung yang melebihi angka terendah dari kisaran normal (misalnya 80 mg/dL). 


Hasil penelitian dari Center for Brain Health di New York University School of Medicine juga menunjukan adanya hubungan antara gangguan keseimbangan glukosa (pradiabetes) dengan masalah daya ingat otak.


Oleh sebab itu, semakin Anda dapat menurunkan tingkat gula darah ke tingkat yang optimal, semakin kecil kemungkinan Anda untuk mengalami penuaan dini, daya ingat yang lemah akibat usia, dan meninggal akibat serangan jantung. 



CEGAH GEJALA DIABETES DENGAN GAYA HIDUP SEHAT

Strategi Terbaik bagi Kesehatan: Kendalikan Gula Darah dan Insulin

Diabetes dan pradiabetes adalah penyakit yang sangat berbahaya yang harus ditangani secara serius. Dahulu, penderita diabetes selalu memikirkan tentang komplikasi penyakit serius yang haru mereka cegah, yaitu koma akibat tingginya kadar gula darah (akibat luar biasa tingginya kadar gula darah yang tidak terkontrol) atau koma akibat rendahnya kadar gula darah (yang biasanya timbul setelah menjalani pengobatan dengan menggunakan obat penurun darah).

Kini kita mengetahui bahwa penderita diabetes lebih mungkin meninggal akibat komplikasi yang menahun--kadar gula darah dan insulin yang semakin tinggi selama bertahun-tahun -- daripada akibat tipe komplikasi jangka pendek yang akut dan gawat. 


Dan kita juga tahu bahwa kadar gula dan insuli nyang hanya sedikit lebih tinggi dari normal juga dapat menyebabkan kerusakan sistem tubuh secara perlahan tanpa diketahui, secara bertahap dan secara kumulatif dapat merusak kesehatan, tanpa melihat apakah kita merupakan penderita diabetes atau bukan. 


Pelajaran apa yang diambil? Gunakan gaya hidup yang menjaga kadar gula darah dan insulin dalam tingkat yang sehat, dan Anda akan tercegah atau membalikan proses penyakit diabetes dan membuat tubuh berada dalam keadaan sangat baik untuk tahun-tahun mendatang. 


Pada artikel berikutnya, akan dibicarakan mengenai cara untuk mendapatkan gaya hidup sehat tersebut.